2

Sejenak menikmati Kota Teuku Umar, Meulaboh

Makam Teuku Umar

Makam Teuku Umar

Perjalanan panjang antara Banda Aceh – Meulaboh cukup membuat punggung saya pegal *mungkin faktor usia*, kami (saya dan Bang Wanda) tiba di Meulaboh tepat pukul 19.00 wib. Kami memutuskan untuk bertemu beberapa kawan di kampus Universitas Teuku Umar (UTU). Sedikit bercerita tentang kampus ini, UTU belum lama ditetapkan sebagai kampus negeri dan UTU menjadi satu-satunya kampus negeri di Aceh Barat Selatan. Sekali lagi saya ternganga *haiah*, baru kali ini saya mengunjungi kampus ditengah hutan sawit, bahkan kantin di kampus ini diteduhi pohon-pohon sawit. Continue reading

2

Tempat itu kami sebut Kampus Hitam

Kampus Unmuha

Kampus Unmuha

Perjalanan saya selama di Aceh tak pernah lepas dari Kampus Hitam, bukan karena kampus ini penuh roh-roh jahat, bukan. Kampus hitam adalah sebutan yang saya kenal dari kawan-kawan di Unmuha, lebih tepatnya kampus hitam ini adalah bangunan rumah Sekret Himpunan Teknik Unmuha. Di tempat ini pertama kali saya disambut dan di tempat ini pula akhirnya saya menjadi bagian dari keluarga. Mereka selalu bilang ‘ingat, disini kampung kamu sita’, ah kata-kata yang tak pernah saya hilangkan dari benak saya. Unmuha adalah salah satu kampus yang ada di Banda Aceh, bukan kampus yang megah tapi kampus inilah yang membuat saya kembali ke Aceh dan ingin terus kembali. Continue reading

8

Perjalanan penuh kejutan Banda Aceh – Meulaboh

Pemandangan dari Gunung Geurutee ( kotabandaaceh.blogspot.com )

Pemandangan dari Gunung Geurutee ( kotabandaaceh.blogspot.com )

Perjalanan kedua saya menginjakkan tanah rencong pada bulan juni 2014 membawa saya untuk mengenal Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan di Meulaboh. Kawan saya, Bang Wanda, menjanjikan untuk menengok satu kota di barat Aceh itu saat saya akan berkunjung kedua kalinya ke Aceh. Aceh sungguh membuat saya jatuh hati, candu yang selalu ingin membuat kembali lagi kesana. Saya tiba di Banda Aceh dan memutuskan untuk beberapa hari tinggal di kota ini, hari ketiga di Aceh barulah kami (saya dan Bang Wanda) berangkat ke Meulaboh. Continue reading